Artikel Jurnal Antropologi Indonesia
Penulis: Yanuar Nugroho (University of Sahid
Surakarta)
This article is based on the paper presented at the panel
on: Questions of Identity on the Internet: Research "Software"
Towards a New Indonesia at
the 3rd International Symposium of the Journal ANTROPOLOGI INDONESIA: 'Rebuilding Indonesia, a Nation of
"Unity in Diversity": Towards a Multicultural Society', Udayana University,
Denpasar, Bali, 16-19 July 2002.
Intisari:
Komunikasi interpersonal, seperti percakapan, mempunyai
banyak pengandaian. Misalnya, partisipan perlu mengatur proses pertukaran
informasi sesuai kemampuan mereka dan memahami kemampuan pihak lain
berkomunikasi. Proses semacam ini dapat dipengaruhi oleh teknologi komputer
yang didesain untuk mendukung komunikasi interpersonal. Satu aspek yang dapat
dipengaruhi misalnya identitas partisipan yang bisa dibuat anonim dengan
membuang indikator sosialnya. Hasilnya, individu menjadi ter-individuasi selama
proses komunikasi. Lebih lanjut, deindividuasi macam ini justru meningkatkan efektivitas
komunikasi ketika melibatkan ketidaksepakatan antar orang atau kelompok.
Tulisan ini membahas hasil penelitian eksperimental
pengujian efek deindividuasi dari komunikasi anonim. Tujuan utama penelitian
ini adalah untuk menciptakan dan menguji sebuah desain sistem komunikasi
termediasi-komputer (CMC, computer-mediated communication). Eksperimen ini
rnenggunakan dua konfigurasi GNU Mailman 2.0.6 sebagai milis manager untuk mengelola
pertukaran pesan. Konteks eksperimen ini adalah komunikasi antar aktivis LSM di
Indonesia yang sudah terbiasa rnenggunakan email. Dua kelompok partisipan yang
berbeda menggunakan dua konfigurasi CMC selama dua minggu untuk mendiskusikan
beberapa isu. Konfigurasi eksperimental menyembunyikan identitas seluruh
partisipan (versi anonim), sementara konfigurasi kontrol menampilkan alamat
email secara normal (versi teridentifikasi). Perilaku politik dan kesadaran
akan identitas diri dari kedua kelompok ini diamati sebelum dan sesudah periode
diskusi.
Seusai eksperimen didapati bahwa perubahan perilaku
politik terjadi lebih besar pada kelompok anonim, sedangkan kesadaran akan
identitas diri, meski dalam konteks berbeda, tetap kuat pada kedua kelompok.
Analisis pembicaraan (conversation analysis) digunakan untuk menguji formalitas
dan struktur pesan, termasuk aturan dalam pembicaraan, koherensi, dan argumen.
Teori-teori komunikasi dimanfaatkan untuk mengambil kesimpulan tentang desain
CMC yang mendukung pencapaian konsensus.
No comments:
Post a Comment