Warung internet sebagai sumber belajar gaya hidup seksual - Daining T. Wutanti


Tugas Akhir/Skripsi Antropologi
Disusun oleh: Daining T. Wutanti
Universitas Airlangga
Program Studi Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Kebutuhan internet sebagai sumber informasi saat ini hampir dibutuhkan di semua elemen masyarakat. Namun adapula kendala yang terjadi umumnya adalah masih mahalnya perangkat untuk mengoperasikannya, mulai pembelian unit komputer hingga biaya pemasangan jaringan dan biaya berlanggan. Hadirnya warung-warung internet (warnet) setidaknya menjadi angin segar menjawab kebutuhan tersebut. Dukungan masyarakat terhadap kehadiran warnet dikarenakan tawaran akses informasi yang tidak terbatas hanya dengan harga yang cukup terjangkau. Cukup dengan harga mulai kisaran Rp. 2000,- seseorang bisa mendapatkan informasi apapun dan juga kemudahan dalam berkomunikasi, seperti chatting (mengobrol), berkirim email atau electronic mail ( surat elektrik), mencari dan bertukar data serta program kepada siapapun dalam satu waktu sekaligus.

Sebagai media informasipun warnet tak terlepas dari fungsinya sebagai media belajar gaya hidup seksual. Melalui situs-situs yang memuat materi pornografi, informasi yang berkaitan dengan hal-hal seksual kadang tidak digunakan secara positif dalam memenuhi kebutuhan manusia, namun hanya sekedar pelampiasan kebutuhan tentang keingintahuan akan seks sehingga mengakibatkan kecanduan yang sering kali ingin dilampiaskan secara nyata. Hal ini pula diperparah dengan perwujudan aktivitas seksual yang dilakukan di dalam warnet sekalipun.

Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif, dengan berusaha menggambarkan bahwa warnet tidak semata-mata sebagai sarana informasi melalui media internet, namun juga sebagai tempat melakukan aktivitas seksual. Teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam proses penelitian ini dengan cara pengamatan, wawancara, serta foto sebagai dokumentasi.

Dari hasil analisa data, menunjukkan bahwa faktor sosial budaya, psikologis dan perkembangan teknologi berperan sebagai faktor penunjang bahwa warnet berfungsi sebagai sarana media sumber belajar gaya hidup seksual. Melalui media internet pada dasarnya masyarakat dapat belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas, sekalipun hal tersebut diperoleh melalui situs-situs yang memuat materi pornografi atau sering disebut sebagai situs porno. Situs-situs tersebut dapat digunakan sebagai media ekspresi seksual secara sehat, tidak semata-mata sebagai media pembangkit gairah seksual. Maraknya internet dan situs yang bermuatan materi pornografi dapat membawa perubahan perilaku seksual secara tidak sadar, dimana hal ini merupakan salah satu wujud ekspresi kebudayaan yang dicuatkan dalam teknologi media internet. Dengan demikian, warnet saat ini berfungsi sebagai pendukung kebudayaan masyarakat yang berperan sebagai sarana belajar gaya hidup seksual meskipun hal ini tentunya tidak terlepas dari sisi positif dan negatif yang ditimbulkan.

No comments:

Post a Comment

Skripsi Ilmu Antropologi - Headline Animator