Kerajinan Bordir - Maria Sudarwati


Tugas Akhir/Skripsi Antropologi
Disusun oleh: Maria Sudarwati
Universitas Airlangga
Program Studi Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Istilah bordir identik dengan menyulam karena kata “bordir” diambil dari istilah Inggris embroidery (em-broide) yang artinya sulaman. Pengerjaan kerajinan hias ini sangat sederhana, berawal hanya dengan bantuan alat berupa jarum dan benang. Melalui jemari tangan, kedua alat ini ditusukkan pada kain, lalu muncullah berbagai jenis tusuk, yang pada akhirnya disebut dengan istilah sulam. Seiring berkembangnya teknologi, pengerjaan bordir ini meningkat dengan menggunakan alat bantu berupa mesin (mesin bordir), sehingga hasil pekerjaannya menjadi lebih baik. Kini sudah banyak diproduksi mesin jahit bordir pengembangan dari komputer (bordir komputer). Sejak saat itu, orang Indonesia mulai menggunakan istilah yang popular dengan istilah border (bordir). Bordir adalah salah satu kerajinan yang dimiliki oleh masyarakat. Kerajinan bordir ini sudah ada dan berkembang di beberapa daerah dengan motif dan hiasan khas daerah masing-masing. Kegiatan membordir dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Alasan peneliti memilih obyek penelitian tersebut karena di Kecamatan Bangil merupakan salah satu daerah yang menghasilkan produk yang bernilai kultural yaitu Bordir. Salah satu daerah penghasil bordir yang berkualitas adalah di Kecamatan Bangil tepatnya di Kelurahan Kalirejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara pada para pengusaha bordir di Kelurahan Kalirejo. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang membahas tentang cara atau strategi yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi untuk mengembangkan atau memperluas usaha di tengah persaingan. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk mengetahui upaya-upaya dan strategi-strategi yang dilakukan oleh para pengusaha bordir untuk bertahan dan mengembangkan usaha bordir.

No comments:

Post a Comment

Skripsi Ilmu Antropologi - Headline Animator